Rabu, 06 Maret 2019

Ini Pun Akan Berlalu

Ini pun Akan Berlalu

Alkisah terdapat seorang raja yang kaya raya dan senang mengoleksi emas.
Di kerajaan itu hidup seorang tukang emas yang sangat ahli, kreatif, dan bijak sehingga sang raja memberi respect.

Mengetahui tukang emas itu sdh semakin lanjut usianya, sang raja meminta dibuatkan cincin seindah mungkin sbg kenangan terakhir.

Singkat cerita, gak sampai 1bln tkng emas menghadap raja menyerahkan cincin pesanannya.

Sang raja sangat gembira dan memuji cincin yang sangat indah. Namun, ketika tkng emas hendak pamit, sang raja mengajukan 1 permintaan : tlg tuliskan di cincin ini kalimat yang bisa mengingatkan pengalaman hidupmu yg membuat dirimu dihormati di istana ini.
Tukang emas merenung berminggu-minggu utk memikirkan kalimat itu.

Dia merasa jauh lebih sulit menemukan kata2 yg diminta
raja ketimbang membuat cincinnya.

Setelah banyak merenung, mengamati kehidupan masyarakat disekitarnya, dan menerawang ayat - ayat semesta, akhirnya ia tahu apa yang harus di tuliskan di cincin itu.

Bunyinya : This too shall pass.
Ini pun akan berlalu. Orang arab mengatakan, Kulluhu maashy.
Dalam bahasa Ibrani : Gam zeh Yaavor.
Dalam frasa Turki : Bu da gecer.
orang Yunani kuno : Panta rei.


Penuntun Hidup
Meski tidak begitu paham apa maksud tulisan itu, raja tetap mengenakan cincin itu di jari manisnya.
Aktivitas raja berlangsung seperti biasa, sampai suatu saat Raja menghadapi serius di lingkungan istana yang membuatnya tercenung sedih.

Ketika matanya tidak sengaja menatap tulisan di cincin itu, tiba2 sang Raja paham artinya. Hatinya menjadi tenang. Kesedihan dan kemarahannya pun turun.
"Masalah ini pasti akan berlalu." gumamnya

Di lain kesempatan, Raja menghadiri pesta yang hingar bingar. Berbagai kenikmatan hidup terhidang dan ia berpesta ria bersama para tamu dan keluarganya.

Tiba - tiba seorang teman memuji keindahan cincinnya. Mata sang raja menatap cincin dan, lagi lagi terbaca : This too shall pass. "Pesta kegembiraan ini pun tak lama lagi berlalu." gumamnya.

Tak ada yang abadi. Panta Rei. semua mengalir bagaikan arus sungai. Demikianlah gara gara sebaris kalimat yang terukir di cincin itu suasana hati, pikiran, dan sikap raja jadi berubah.

Dia memahami dan berterimmakasih pada tukang emas istana yang hidupnya terlihat tenang, bahagia, dan dihormati banyak orang. Sang raja sadar karena tukang emas itu, ia selalu berada dalam keseimbangan, ia mampu mengendalikan emosi dan pikiran baik di kala suka maupun duka.
Selalu meyakini bahwa suka dan duka adalah satu paket dalam kehidupan yang mesti disikapi dengan bijak dan tenang.

Sadar bahwa hidup tidak abadi, jabatan raja pun tak lama akan berlalu, maka ia berubah total menjadi raja yang adil, pemurah dan penolong. "Sebelum jatah umur ini pun berlalu," kata raja pada dirinya,

"Saya mesti meninggalkan warisan buat rakyatku yang membuat aku dikenang sebagai raja yang baik dan selalu membela dan melayani rakyat dari impitan kebodohan, kemiskinan dan ancaman kekejaman lain.
Apa yang aku miliki sekarang adalah apa yang akan kuberikan bagi rakyatku.
Apa yang akan aku bawa mati adalah apa yang akan aku wariskan buat rakyatku."


Waktu Berjalan
Sebagaimana sang raja, saya pun dibuat tercenung dengan kalimat pendek dari ceita di atas; This too shall pass. tanpa disadari waktu senantiasa berjalan. Semenit yang lalu sudah teramat jauh dan tak bisa diputar kembali.
"Kakimutidak akan bisa menginjak air yang sama di sebuah sungai," kata Heraklitos.

Panta Rei. Semuanya mengalir.


Yang jauh itu waktu yang telah berlalu.
Yang besar itu nafsu.
Yang berat itu amanah.
Yang ringan itu ingkar janji.
Yang abadi itu amal kebajikan.
Yang paling pasti itu kematian. 
 
- Beuted kaskus.