Selasa, 10 Januari 2017

Tentang Pertemuan & Hujan

Pertemuan

Pertemuan kadang menghasilkan sesuatu yang sulit untuk dilupakan, pertemuan juga kadang membut kita penuh keheranan,
mengapa waktu begitu ahli dalam mengatur setiap detak hati yang seakan hampir mati.
Pertemuan yang indah selalu membuat kita tak pernah merasa lelah. Ada sebuah semangat dan tak hentinya tersenyum hingga melupakan semua penat.
Inilah yang terjadi saat ini,
lagi sebuah pertemuan yang sempat membuat hati bertanya sejuta arti.
Apakah gerangan yang membuat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya.
Hati bergetar lebih cepat dan nafas pun adakalanya ikut ikutan menjadi tidak stabil. Sedikit berlebihan memang.
Tapi beginilah efeknya dari sebuah pertemuan yang aku khawatirkan akan berubah menjadi sebuah harapan.
Yang semakin lama semakin dirasakan kebenarannya.
Tapi sekali lagi, siapa yang bisa melawan jika hati telah menentukan pilihan untuk berlabuh,
sekuat apapun raga, jika hati telah memaksa untuk jatuh ke dalam rasa yang dinamakan cinta.
Maka semua raga dan segenap jiwa akan bertekuk lutut pada hati dan itu tandaya, jatuh cinta telah nyata akan hadirnya.

Hujan

Perasaan itu seperti angin yang meniup hujan,
tak kasat namun bisa menentukan tujuan,
dimana air harus jatuh dan membasahi harapan,
membelokan deras dan memberi keteduhan.

mungkin hujan tak akan menyalahkan angin,
ia ingin turun namun justru terombang ambing,
menuju tuduh ilalang nyatanya hanya menghantam tebing,
sakit, perih, kecewa dan terbanting.

tapi hujan selalu menderu tegas dalam bertugas,
memulai dengan gerimis lalu perlahan deras,
memberi kehidupan yang tak terbatas,
pun dia harus terhempas.

hujan mengerti,
hujan menyadari,
hadirnya kadang dibenci,
membasahi dalam caci maki.

namun hujan kadang merasa bangga dan berarti,
tak kala dia bisa menutupi tangis dari sebuah patah hati.

Credit to : Faded (Menghilanglupa)